MENELAAH STRUKTUR CERPEN
Kartu Pos dari Surga Agus Noor Mobil jemputan sekolah belum lagi berhenti, Bening langsung meloncat menghambur. “Hati-hati!” teriak sopir. Tapi gadis kecil itu malah mempercepat larinya. Seperti capung ia melintas di halaman. Ia ingin segera membuka kotak pos itu. Pasti kartu pos dari Mama telah tiba. Di kelas, tadi, ia sudah sibuk membayang-bayangkan: bergambar apakah kartu pos Mama kali ini? Hingga Bu Pendidik menegurnya karena terus-terusan melamun. Bening tertegun, mendapati kotak itu kosong. Ia melongok, barangkali kartu pos itu terselip di dalamnya. Tapi memang tak ada. Apa Mama begitu sibuk hingga lupa mengirim kartu pos? Mungkin Bi Sari sudah mengambilnya! Bening pun segera berlari berteriak, “Biiikkk…Bibiiikkk…” Ia nyaris terpeleset dan menabrak pintu. Bik Sari yang sedang mengepel sampai kaget melihat Bening terengah-engah begitu. “Ada apa, Non?” “Kartu posnya udah diambil Bibik, ya?” Tongkat pel yang dipegangnya nyaris terlepas, dan Bik Sari merasa mulutn